Contoh Metode Penelitian Skripsi 12

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitan
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau relevansi fenomena tartentu terhadap individu (Syarifudin, 2002). Penelitian kualitatif ini di pilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai pengaruh yang timbul. Disamping itu karena peneliti akan mencoba menggali atau mengeksplorasi, menggambarkan atau mengembangkan pengetahuan bagaimana kenyataan dialami, sehingga peneliti yang tidak menggunakan perhitungan (Moleong, 2005)

Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi. Riset fenomenologi didasarkan pada falsafah fenomenologi. Peneliti fenomenologi merumuskan satu pernyataan”persepsi” partisipan mengenal fenomena yang sedang diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meminta partisipan untuk mengungkapkan persepsi mereka tantang fenomena (Depsey, 2002). Pada penelitian ini peneliti menggali pengalaman psikologis remaja dengan obesitas.

Rancangan fenomenologi ini dilaksanakan dengan berpedoman pada tahapan fenomenologi deskriptif yaitu tahapan intuitif, analisis dan deskriptif. Pada tahapan intuitif, peneliti bergabung secara total dengan fenomena yang ada, untuk mengeksplorasi pengalaman psikologis remaja yang mengalami
obesitas dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menghindari sikap kritis dan evaluatif terhadap semua informasi yang diberikan oleh partisipan dengan cara tidak menghakimi dan mengurung semua pengetahuan yang diketahui peneliti tentang fenomena. Pada tahap analisis, peneliti mulai mengidentifikasi tematema, arti dan makna tentang pengalaman psikologis karena obsitas berdasarkan data dari transkrip wawancara dengan informan guna menjamin keakuratan dan kemurnian hasil penelitian. Bertolak dari hasil tahap analisis ini, pada tahap deskripsi peneliti kemudian membuat narasi yang luas dan mendalam tentang fenomena.

B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah himpunan keseluruhan karakter dari objek yang diteliti (Syarifudin, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dengan obesitas yang bertempat tinggal di Desa Kumpulrejo dengan jumlah 9 orang.

2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari sebagian karakter yang dimiliki populasi (Alimul, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah objek yang memenuhi kriteria. Menurut Sarantakos, (dalam Naqiyaringrum, 2007) prosedur pengambian sampel dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan adalah:

  • Diarahkan tidak ada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasuskasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian.
  • Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampel, sesuai pemahaman konsep.
  • Tidak diarahkan pada keterwakilan (dalam arti jumlah/peristiwa acak), melainkan pada kecocokan konteks.

Subyek dalam penelitian ini diambil dari sebagian populasi dengan menggunakan teknik pengambilan subyek secara homogen (sampel yang memiliki karakteristik / kasus yang sama). Menurut Patton (dalam Naqiyaringrum, 2007) dalam pendekatan ini yang diambil adalah sejumlah kecil kasus homogen, agar peneliti dapat mendeskripsikan sub-kelompok tertentu secara mendalam.

Prosedur pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel berdasarkan konstruk operasional (theory based / operational construct sampling) dimana sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori / konstruk operasional sesuai studi sebelumnya, atau sesuai tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili fenomena. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive, dimana sampel tidak diambil secara acak, namun dipilih mengikuti kriteria tertentu (Naqiyaringrum, 2007). Selain itu pemilihan subjek juga tidak ada pemaksaan namun berdasarkan kesediaan dari subyek penelitian untuk menjadi responden. Berdasarkan jumlah populasi yang terdiri dari 9 responden ternyata yang bersedia menjadi respoden penelitian secara sukarela terdapat 4 orang remaja, sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel penelitian adalah 4 orang remaja.

C. Definisi Istilah

  1. Pengalaman psikologis remaja dengan obesitas adalah suatu rasa dalam diri remaja akibat obesitas berdasarkan fakta-fakta tentang dirinya dengan menduga-duga kejadian-kejadian dan menganilisisnya berdasarkan pemahaman yang tepat terhadap apa yang dipertimbangkan.
  2. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan remaja terhadap diri sendiri, yang bersifat fisik, psikologis dan sosial yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain.
  3. Harga diri sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh individu tehadap dirinya sendiri. Penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil dan berharga
  4. Kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam
  5. Persepsi remaja tentang obesitas adalah hal-hal yang diketahui oleh remaja tentang obesitas meliputi pengertian, penyebab, dampak serta koping-nya dihubungkan dengan pengalaman berdasarkan stimulus yang telah merekaalami
  6. Koping pada remaja obesitas adalah cara yang digunakan untuk menghadapi situasi stress (menghadapi obesitas) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

D. Metode Pengumpulan Data
1. Alat bantu penelitian
Peneliti menggunakan instrumen panduan wawancara mendalam (pertanyaan terbuka) dan lembar pencatan observasi respon non verbal responden. Proses wawancara direkam menggunakan tape recorder. Peneliti juga menggunakan buku catatan dan alat tulis untuk membantu pencatatan. Uji coba wawancara dilakukan pada responden dan dilaksanakan di rumah responden. Tujuan dilakukan ujicoba wawancara adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan -pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara (lampiran A) dapat dipahami dengan baik oleh partisipan dan untuk menguji kemampuan peneliti dalam proses wawancara serta mencoba kemampuan peneliti dalam membuat catatan lapangan. Uji coba juga dilakukan pada alat perekam wawancara, untuk menghindari
terjadinya kemacetan atau tidak berfungsinya alat pada saat digunakan untuk merekam proses wawancara.

2. Tehnik pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (In depth Interview) yang berhubungan dengan remaja dengan obesitas dengan responden yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun pada buku catatan. Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada 4 responden yang bersedia jadi responden, dimana setiap wawancara peneliti melakukan tatap muka secara langsung.

Langkah-langkah pengambilan data dilakukan, dengaan tujuan pada saat pengambilan data penelitian dalam mendapatkan informasi berupa jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden. Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah:
  1. Melakukan kunjungan langsung di rumah untuk melakukan wawancara mendalam dilaksanakan kepada subyek penelitian (remaja obesitas).
  2. Menemui responden dan dengan meminta ijin untuk mewawancarai responden dengan tujuan untuk mengetahui pengalaman remaja dengan obesitas agar bisa dijadikan objek penelitian. Peneliti juga menjelaskan manfaat penelitian.
  3. Setelah bertatap muka dengan responden, peneliti melakukan wawancara pada responden. Wawancara dimulai dengan membangun hubungan saling percaya dengan partisipan. Untuk itu peneliti melakukan perkenalan dengan partisipan sekaligus untuk pengumpulan data demografi
  4. Selanjutnya dilakukan wawancara secara mendalam (In depth Interview) tentang pengalaman remaja dengan obesitas. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Wawancara dimulai dari pertanyaan yang sifatnya umum, yaitu tentang pemahaman remaja tentang obesitas dan dilanjutkan dengan pertanyaan lain sesuai panduan wawancara. Proses wawancara direkam menggunakan tape recorder.
  5. Selama proses wawancara peneliti menuliskan hasil observasi respon verbal responden pada lembar observasi.
  6. Waktu pengambilan data kurang lebih 2 (dua) jam pada tiap subjek penelitian.

3. Dokumentasi
Peneliti akan melakukan dokumentasi data primer berupa rekaman hasil wawancara berupa kaset rekaman, transkrip dan catatan lapangan hasil wawancara mendalam. Tidak semua hasil percakapan yang direkam, namun hanya pembicaraan yang berhubungan dengan penelitian saja.

E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menganalisis isi atau konten diskusi. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data kualitatif menurut Moleong (2005) yaitu:
  1. Mengumpulkan data yang sesuai dengan tema
  2. Menetapkan konsep-konsep kunci atau konsep dasar yaitu menetapkan hal-hal bersifat konseptual yang mendasari dan mengarah kepada pemecahan masalah.
  3. Membaca dan menjabarkan pernyataan, definisi yang cocok, yang dimaksud adalah setelah membaca data-data sumber, maka tindakan selanjutnya adalah mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan konsep-konsep kunci yang telah ditetapkan baik berupa pernyataan dan definisi, unsur-unsur dan sebagainya.
  4. Mengkategorikan catatan-catatan yang diambil dari berbagai sumber data di atas lalu mengklasifikasikannya kedalam kategori yang sama.
  5. Menginteraksikan kategori-kategori yang telah disusun dan menghubungkan kategori yang satu dengan kategori yang lainnya. Hasilnya akan diperoleh susunan pembicaraan yang sistematis dan berhubungan satu sama lainnya.
  6. Menelaah relevansi data dengan cara mengkaji susunan pembicaraan yang sistematik dan relevansinya dengan permasalahan yang dipecahkan serta tujuan penelitian. Bila perlu dengan mengurangi hal-hal yang dipandang tidak ada relevansinya dan menambahkan hal-hal yang belum ada akan tetapi penting kaitannya permasalahan yang sedang dikaji.
  7. Melengkapi data dengan cara data yang tersusun secara sistematis dikaji isinya.
  8. Menjabarkaan jawaban responden secara terperinci.
  9. Menyusun laporan, setelah menjabarkan jawaban secara terperinci kemudian menyusunnya dalam bentuk kesimpulan.
F. Kriteria Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data pada metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2007) meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliability) dan confirmability (obyektivitas). Sedangkan dalam penelitian ini yang digunakan adalah :
1. Pengujian Kredibility
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan member check. Digunakannya uji ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai subyek penelitian.

Triangulasi dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan dari dari beberapa pihak secara terpisah namun dengan karakteristik yang sama, kemudian hasilnya di cross check antara jawaban yang satu dengan yang lain yang lain. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap orang tua dan sahabat dekat responden. Dari hasil jawaban dari beberapa pihak tersebut kemudian dilihat kesamaan dan perbedaannya, sehingga dapat dilihat penerimaan diri berdasarkan pengalaman psikologis obesitas dari orang yang satu dengan orang yang lain.

Kredibilitas (credibility) bertujuan untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan.

2. Pengujian Transferability
Transferability (validitas eksternal) menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Digunakannya uji ini karena dapat diterapkan pada subyek yang lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan subyek penelitian yang diambil.

Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi lebih jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan bisa atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, semacam apa suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferability (Sugiyono, 2007)

3. Pengujian Konfirmability
Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Uji ini dimaksudkan agar pola-pola pertanyaan yang diajukan kepada subyek-subyek lain yang serupa maka didapatkan hasil yang serupa pula sehingga didapatkan keabsahan data untuk penelitian lebih lanjut.

Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati partisipan. Peneliti akan melakukan confirmability dengan menunjukkan seluruh transkrip yang sudah ditambahkan catatan lapangan, tabel pengkatagorian tema awal dan tabel analisis tema pada pembimbing penelitian dan partisipan.

G. Etika Penelitian
Etika penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini seperti yang disampaikan oleh menurut Nursalam (2003) adalah:
1. Persetujuan (Informent concent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai dengan judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka penelitian tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.
2. Tanpa nama (Anominity)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencatumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode.
3. Kerahasiaan (Confidientialy) 
Kerahasiaan inform yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan pada pihak lain yang tidak terkait dengan peneliti.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Serba Ada Blog Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger