METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999:1-2).
Menurut Sukarnyana (2002:11), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran. Pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki karakteristik yaitu: (1) bersifat situasional, artinya mencoba mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu; (2) adanya kolaborasi-partisipatoris; (3) self-evaluative, yaitu modifikasi-modifikasi yang dilakukan secara kontinyu – dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan secara siklus, dengan tujuan adanya peningkatan dalam praktek nyatanya.
Adapun rancangan (desain) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart (Depdiknas, 2004:2), pelaksanaan tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi empat alur (langkah):
- perencanaan tindakan;
- pelaksanaan tindakan;
- observasi; dan
- refleksi.
Alur (langkah) pelaksanaan tindakan dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan.
Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Rencana Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI-A1 semester ganjil SMA Negeri tahun pelajaran 2007/2008. adapun jumlah siswa dimaksud adalah 40 orang siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan sebanyak 25 siswa perempuan.
2. Waktu dan Lama Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dengan diawali kegiatan pra tindakan, yaitu dari bulan Juli sampai dengan September 2008.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri , jalan Tugu Utara No. 1, Malang.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu
- tahap observasiawal; dan
- tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap observasi awal merupakan kegiatan sebelum dilaksanakan tindakan (pra tindakan) dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah, mendiskusikan temuan masalah bersama observer pendamping dengan meminta saran-saran dan bimbingan dari Kepala Sekolah maupun guru lain (teman sejawat) yang sudah berpengalaman melaksanakan PTK sebagai bahan masukan dalam rangka perumusan tindakan. Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti bekerjasama dengan seorang observer pendamping untuk menetapkan rencana tindakan, dan jadwal pelaksanaan serta merumuskan komponen-komponen tindakan yang diperlukan, seperti rencana pembelajaran, materi bahan pelajaran tentang menulis teks berbentuk analytical exposition bahasa Inggris sebagai sumber belajar siswa, instrumen penilaian/evaluasi, dan kelengkapan lain yang diperlukan. Gambaran lebih lanjut mengenai tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat dalam rencana jadwal pelaksanaan penelitian terlampir.
D. Skenario Tindakan
Tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan dengan mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart, yaitu:
- perencanaan tindakan,
- pelaksanaan tindakan,
- observasi, dan
- refleksi.
1. Perencanaan Tindakan
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pada tahap ini peneliti bersama observer pendamping (secara kolaboratif) merumuskan dan mempersiapkan: rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar tugas siswa, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar observasi, dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Secara operasional tindakan dalam proses pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti selaku guru mata pelajaran bahasa Inggris dan dibantu oleh seorang observer pendamping yang berperan sebagai penilai. Penilaian terhadap proses belajar siswa dilaksanakan sejak awal pembelajaran hingga kegiatan pembelajaran berakhir. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus (siklus I dan siklus II), tiap siklus dengan alokasi waktu 135 menit (3 x 45 menit) sesuai dengan program tahunan yang ditetapkan sekolah. Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan sebagai bahan penilaian terhadap aktivitas proses dan hasil belajar siswa adalah menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah dipersiapkan, seperti (1) lembar observasi (pengamatan) dan lembar penilaian tes keterampilan menulis teks berbentuk analytical exposition. Oleh sebab itu teknik penilaian yang dipergunakan disesuaikan dengan objek yang dinilai dan disesuaikan dengan tujuan penilaian.
Untuk menilai aktivitas proses dan hasil belajar siswa, teknik penilaian yang dipergunakan adalah dengan
- mengumpulkan data-data atau informasi dari hasil observasi (pengamatan), dan
- lembar penilaian tes keterampilan siswa tentang menulis teks berbentuk analytical exposition.
Penilaian ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan. Peneliti bersama seorang observer pendamping melakukan penilaian tersebut. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dilaksanakan melalui tiga tahap kegiatan, yaitu:
- kegiatan awal,
- kegiatan inti, dan
- kegiatan akhir.
Deskripsi kegiatan dimaksud disajikan dalam tabel 3.1. berikut ini.
Tabel 3.1 Langkah Pembelajaran
3. Pelaksanaan Observasi (Pengamatan)
Tahap ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti bersama observer pendamping untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas proses belajar siswa. Observasi (pengamatan) tersebut dilakukan untuk mengenali, merekam dan mengumpulkan data dari setiap indikator mengenai unjuk kerja siswa dalam proses belajar kelompok selama berlangsungnya kegiatan latihan menulis teks berbentuk analytical exposition dengan pendekatan kontekstual. Adapun fungsi dilakukannya observasi (pengamatan) tersebut adalah untuk mengetahui sejauhmana perhatian dan aktivitas proses belajar siswa dalam latihan menulis tersebut. Adapun instrumen yang dipergunakan untuk melakukan observasi (pengamatan) tersebut adalah lembar penilaian yang telah ditetapkan.
Objek dilakukannya observasi (pengamatan) itu adalah sikap/perilaku siswa dalam proses belajar kelompok selama berlangsungnya latihan menulis sesuai dengan indikator penilaian yang ditetapkan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan analisis dan diinterpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil tidaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat (instrumen) yang dipergunakan peneliti dan observer pendamping (secara kolaborasi) untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi (Pengamatan)
Lembar observasi (pengamatan) merupakan panduan dalam melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang diamati. Indikator-indikator tersebut sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Bentuk lembar observasi (pengamatan) dimaksud adalah berbentuk daftar cek dengan memberi tanda “V” pada kategori penilaian. Kategori penilaian ini merupakan petunjuk mengenai gambaran situasi objek yang diamati (diteliti), misalnya: jika indikator yang diamati muncul atau tampak, maka dikategorikan “ada”, dan jika tidak muncul atau tidak tampak maka dikategorikan “tidak ada”. Adapun objek atau sasaran yang diamati dari observasi (pengamatan) tersebut adalah sikap/perilaku siswa dalam aktivitas proses belajar latihan keterampilan menulis teks berbentuk analytical exposition dengan pendekatan kontekstual. Penilaian terhadap aktivitas proses belajar siswa difokuskan pada indikator yang diamati sesuai dengan ruang lingkup penelitian.
2. Lembar Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berbentuk Analytical
- Exposition
Lembar penilaian ini merupakan instrumen untuk mengumpulkan datadata atau informasi dan sebagai pedoman bagi guru dalam melakukan penilaian mengenai keterampilan menulis teks berbentuk analytical exposition dengan pendekatan kontekstual. Lembar tes dimaksud memuat sejumlah indikator penilaian sebagai acuan untuk menilai hasil tes siswa tentang keterampilan
menulis teks tersebut.
Penilaian terhadap hasil menulis teks berbentuk analytical exposition dengan pendekatan kontekstual siswa dilakukan menggunakan kategori dengan pemberian bobot skor/nilai (skala nilai 1-5)
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan.Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
- reduksi data,
- paparan data, dan
- penyimpulan.
a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
b. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk naratif.
c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan berdasar pada rencana tindakan yang ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah bersumber dari tujuan atau misi dilakukannya tindakan. Adapun misi pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dasar keterampilan menulis teks berbentuk analytical exposition dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas XI-A1 SMA Negeri dengan penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL). Kriteria yang dijadikan tolok ukur keberhasilan tindakan dimaksud adalah pencapaian ketuntasan belajar minimal 85% dengan nilai rata-rata 80 sesuai isi indikator kompetensi yang ditetapkan.
0 komentar:
Posting Komentar