Jika ada n buah satuan
percobaan dipergunakan untuk percobaan dengan 2 perlakuan dengan ulangan n1 dan n2 di mana n1 + n2 = n,
katakanlah misalnya n1 = n2, Maka timbul suatu pertanyaa apakah perbedaan
respons hasil penelitian disebabkan karena perbedaan/akibat perlakuan, tentu
jawaban yang diinginkan adalah Ya!.
Tetapi mungkin tidak, karena ada sebab lain yaitu karena kebetulan
sample n1 dipilih
yang lebih baik dari n2,
atau karena sebab lainnya.
Setiap peneliti yang berhati-hati akan berusaha untuk
mengelakkan pengaruh bukan karena perlakuan dengan berbagai cara, namun bahan
percobaan dapat memiliki perbadaan cirri-ciri yang tidak dikendalikan dari penampilan cirri luarnya
saja. Jadi cara yang ampoh dan adil
pengendalian pengaruh yang tidak dikenal adalah dengan cara acak.
Dalam melakukan percobaan ada beberapa situasi dimana
kita melakukan pengacakan, di antaranya :
1.
Penarikan
contoh acak untuk menetapkan obyek-obyek amatan. Suatu contoh acak terdiri atas n unsure ditarik dari suatu populasi kongkrit
berukuran N yang terhingga. Misalnya
dalam rangka memilioh anak contoh dari suatu satuan percobaan.
2.
Penetapan
ukuran acak obyek-obyek untuk dilakukan proses percobaan, pengujian,
pengamatan, atau pengidenfikasian karateristik atau kandungan bahan
tertentu. Dalam hal ini 1,2,………,n
3.
Pengalokasian
acak t macam perlakuan terhadap suatu gugus satuan percobaan berukuran b≥t
satuan percobaan (b kelompok besar satuan percobaan)
Pengendalian
Setempat (Local Controle).
Semakin kecil simpangan baku beda antara dua rataan perlakuan, maka
akan makin oeka pula pengujian yang kita dapat lakukan terhadap ada tidaknya
perbedaan antara perlakuan yang dibandingkan.
Ragam-ragam galat percobaan untuk masing-masing perlakuan selain dapat
diperkecil dengan memperbanyak ulangan
(n), dapat pula diperkecil dengan
menggunakan satuan-satuan percobaan yang lebih seragam, pemilihan rancangan yang
tepat atau memilih bentuk serta ukuran satuan percobaan yang optimal.
Cara-cara penyeragamkan bahan percobaan mempunyai batas
yang ditentukan oleh factor fasilitas dan ekonomi. Pada suatu ketika usaha penyeleragamkan itu
akan mencapai ongkos diluar ambang anggapan percobaan. Bahkan, walaupun batas yang ditentuklan oleh
factor ekonomi ini dapat dibatasi, masih
ada factor lain yang patut dipertimbangkan.
Penyeragam tidak dapat dijalankan sampai terlalu
sempurna, karena apabila kita umpamanya mengadakan percobaan dengan bahan
percobaan yang sangat homogen dan pada keadaan lingkungan yang sangat
terkendali, maka hasil-hasil percobaan tersebut hanya akan berlaku bagi
keadaan-keadaan percobaan yang khusus dipilih tadi. Daerah pengambilan kesimpulan (generalisasi)
dari percobaan menjadi sangat sempit, sehingga kita tidak dapat mengambil
kesimpulan untuk keadaan yang agak menyimpang dari keadaan yang dipakai bagi
percobaan tersebut.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan suatu percobaan
dengan ketepatan dan ketelitian tinggfi, akan tetapi
memberikan cukup kesempatan untuk mengambil kesimpulan secara umum, yaitu
melalui suatu cara pengendalian setempat antara lain adalah berupa
pengelompokan, penggolongan, atau pelapisan.
Dengan pebgendalian setempat pembandingan didalam kelompok atau golongan
akan memiliki ketepatan yang tinggi, dan adanya kelompok atau golongan tersebut
akan menjamin bahwa daerah pengambilan kesimpulan tidak menjadi terlalu
sempit. Didalam atau golongan satuan
percobaan keragaman respons percobaan diharapkan lebih banyak ditimbulkan oleh
perlakuan-perlakuan berbeda yang
diberikan daripada oleh factor-faktor kebetulan yang tidak dapat dikendalikan
sepenuhnya dalam percobaan.
Dalam
pengertian sempit, yang dimaksud dengan pengelompokan (blocking) adalah
pembagian atau pemilihan satuan-satuan percobaan yang didasarkan pada beberapa
penciri dari (atau yang dipautkan dengan medan ,
tempat atau ruang yang dapat dipertimbangkan sebagai suatu anak gugus atau
satuan percobaan yang cukup seragam keadaannya.
Apa keadaan penciri yang harus dipertimbangkan itu harus dinilai dari
kemungkinan pengaruh yang dapat ditimbulkannya terhadap respons-respons
percobaan yang akan diamati, sedangkan yang dimaksud dengan penggolongan (grouping)
atau pelapisan adalah pemilihan satuan-satuan percobaan kedalam suatu golongan
atau lapisan yang dianggap cukup seragam didasarkan pada kesamaan dalam
cirri-ciri bahan percobaan, yang tidak berkenan dengan posisi atau lokasinya
dalam dimensi ruang serta waktu. Dengan
pelapisan (Strafication)
dimaksudkan satuan-satuan percobaan yang lebih seragam, berdasarkan satu
atau beberapa peubah selain yang dipergunakan untuk mencirikan medan , tempat, ruang atau waktu.
0 komentar:
Posting Komentar