a. Anak Sakit
Anak yang mendapat perawatan dirumah sewaktu sakit dalam jangka waktu yang lama, permintaannya selalu dipenuhi dan dimanja, hal ini berlangsung terus setelah anak sembuh. Sikapnya akan menyulitkan pada waktu dirawat giginya. Sebaliknya anak yang dirawat dirumah sakit dalam waktu lama bersama-sama anak lainnya yang sebaya sudah terbiasa menjalani perawatan dan melihat perawatan yang beraneka ragam, sehingga sikapnya pada waktu perawatan gigi akan lebih baik.
b. Keadaan Gizi
Gangguan gizi dapat menimbulkan gejala-gejala kelainan tingkah laku, anak menjadi perasa, lemah dan gelisah, sehingga anak terganggu pada waktu dirawat giginya.
c. Kelelahan Fisik / Mental
Hal ini dapat menyebabkan tingkah laku yang negatif pada waktu perawatan gigi, misalnya tidurnya kurang. Sebaiknya anak-anak akan berobat gigi disuruh tidur siang atau pengobatan gigi dilakukan pada pagi hari.
d. Anak Cacat
Cara –cara yang khusus perlu dilakukan pada anak cacat fisik/ mental jika memerlukan perawatan giginya. Anak yang menderita paralisa otak, biasanya kurang mendapat perhatian dalam kamar praktek gigi. Disamping paralisa otak juga pada penderita epilepsi, buta, tuli dan cacat anggota badannya.
e. Hypochondriasis
Secara medis tidak ditemukan kelainan fisik tetapi secara klinis penderita merasa sakit yang berat dan ketakutan. Simpton yang terjadi dapat berupa :
- sakit kepala,
- kelemahan,
- mau muntah dan
- perasaan sakit didada dan panas.
Keadaan ini dapat diatasi dengan meyakinkan penderita bahwa dia tidak sakit.
0 komentar:
Posting Komentar