Kekhawatiran atau ketakutan yang didapat pada orang dewasa pertamatama dibentuk pada masa kanak-kanak. Rasa takut merupakan salah satu emosi primer dari bayi yang baru lahir, berupa reaksi yang mengejutkan dan merupakan salah satu dari kekuatan pokok yang terus mendorong dalam membentuk tingkah laku anak.
Akan tetapi si anak tak menyadari bentuk perangsang yang menimbulkan rasa takut. Jika anak bertambah besar dan kekuatan jiwa yang bertambah, maka ia sadar akan perangsang-perangsang yang menimbulkan rasa takut dan dapat mengenalnya satu demi satu. Seorang anak berusaha menyesuaikan diri terhadap pengalaman yang berbeda-beda dan mencoba menghindarkan diri jika ia tidak mengupas masalahnya secara lain. Jika anak merasa tak sanggup untuk mengatasi keadaan dan melarikan diri dari masalah tersebut, maka rasa takut menjadi sensitif. Anak memperoleh rasa takut yang baru sedangkan yang lama belum terpecahkan.
Faedah Rasa Takut
Rasa takut mempunyai nilai bila diberi penyaluran dan pengawasan. Rangsangan-rangsangan yang menimbulkan rasa takut dapat menyebabkan beban bagi seorang anak tetapi juga merupakan alat proteksi terhadap keamanan diri. Jika seorang anak tidak takut akan sesuatu hukuman maka tingkah lakunya akan membuat dia sebagai suatu ancaman bagi masyarakat dan akhirnya bisa dihukum.
Bila anak tidak diajarkan takut api maka kemungkinan akan dapat membakar diri. Oleh karena itu orang tua yang melatih seorang anak, jangan kearah penghapusan rasa takut akan tetapi lebih diutamakan ialah penyaluran terhadap bahaya yang betul ada dan menjauhkan dari keadaan dimana tidak terdapat bahaya. Dengan jalan ini maka hal tersebut berlaku sebagai alat pelindung terhadap bahaya yang sesungguhnya dan sebagai alat pencegah terhadap tingkah laku yang anti sosial. Istilah kedokteran gigi jangan dipakai sebagai suatu ancaman kepada anak, dan membawa anak ke dokter gigi jangan sebagai hukuman atau ancaman.
Macam Rasa Takut
Rasa takut yang nyata pada anak mungkin diperoleh secara objektif atau subjektif.
a. Rasa takut Objektif
Adalah rasa takut yang disebabkan rangsangan fisik secara langsung pada alat perasa. Rasa takut ini adalah jawaban terhadap rangsangan yang dirasakan, dilihat, didengar, dibaui atau dirasakan dengan lidah dan tidak menyenangkan. Seorang anak yang mengalami rasa sakit yang hebat dirumah sakit oleh orang yang mengenakan pakaian putih dapat menimbulkan rasa takut juga terhadap dokter gigi atau perawat gigi yang memakai pakaian putih.
Bau dari suatu obat yang sebelumnya menimbulkan rasa tidak menyenangkan dapat menimbulkan rasa takut. Gigi yang sakit dapat dihubungkan dengan rasa sakit pada waktu perawatan gigi sehingga sering menyalahi perjanjian yang telah disepakati.
Rasa takut juga dapat memperendah ambang rasa sakit sehingga tiap-tiap rasa sakit yang ditimbulkan waktu perawatan gigi menjadi besar dan kekhawatiran juga menjadi besar.
b. Rasa takut Subjektif
Adalah rasa sakit yang disebabkan oleh perasaan dan sikap yang dibisikkan atau didengar dari orang lain tanpa mengalami sendiri sebelumnya. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, penyebab utama rasa takut adalah mendengar pengalaman yang kurang menyenangkan dari teman atau orang tuanya waktu dirawat giginya. Anak mempunyai rasa takut yang hebat terhadap suatu yang tidak dikenal. Tiap-tiap pengalaman yang baru dan tidak dikenal dapat menimbulkan rasa takut sampai anak dapat membuktikan bahwa tidak ada ancaman atau yang perlu ditakuti. Pengaruh orang tua sangat penting dalam membimbing anak mengenai perawatan gigi dan memberitahukan kepadanya apa yang akan dialami dikamar kerja.
c. Rasa takut Sugesti
Adalah rasa takut diperoleh dengan meniru dari orang lain yang diteruskan secara halus tanpa disadari oleh kedua belah pihak. Pada umumnya merupakan perasaan takut yang terjadi berulang-ulang dan oleh karena itu lebih dalam letaknya dan susah menghilangkannya.
Seorang ibu yang takut dan bersembunyi waktu ada petir, kemungkinan hal itu akan ditiru oleh si anak. Rasa takut terhadap dokter gigi mungkin diperoleh dengan cara yang sama, jika ibu menunjukkan rasa takut waktu membawa anaknya berobat gigi dengan memegang erat tangan anaknya atau berkeringat.
Perasaan takut yang telah lama terpendam biasanya rasa takut yang subjektif dan paling sukar untuk mengatasinya. Bagi kebanyakan anak-anak rasa takut ke dokter gigi adalah rasa takut subjektif. Rasa takut karena sugesti dapat diperoleh dari teman atau media lain seperti : film, tv, radio, majalah yang berupa komentar atau karikatur yang tak dapat dipertanggung jawabkan. Rasa takut yang terbesar pada anak-anak merupakan benda-benda khayalan; oleh karena ketakutan menghayal seorang anak berkembang maka rasa anak mencapai usia tertentu sesuai dengan pertumbuhan mentalnya sampai dia menyadari bahwa hal yang ditakuti tadi tidak benar.
Rasa takut dan Usia
Rasa takut dan seorang anak dan cara ia menghadapinya akan berubah menurut usianya. Sesuatu yang mengejutkan seorang anak pada usia 2 tahun mungkin tidak mengejutkan lagi pada usia 6 tahun. Oleh karena itu usia merupakan gambaran yang penting untuk melihat rasa takut anak.
Anak Usia 2-3 Tahun
Pada masa ini merupakan waktu yang baik memperkenalkan seorang anak untuk perawatan gigi, rasa takutnya biasanya berhubungan dengan hal-hal yang tidak dikenal dan tidak disangka-sangka. Rangsangan yang menimbulkan rasa sakit dapat menimbulkan rasa takut karena tidak diharapkan dan tidak disangka-sangka. Suara dan getaran mesin bor serta tekanan waktu memakai alat-alat gigi dapat menimbulkan rasa takut. Anak-anak juga merasa takut terhadap gerakan yang mendadak dan tak disangka-sangka misalnya merendahkan atau merebahkan kursi tanpa pemberitahuan, gerakan tangan yang mendadak dan cepat, sinar lampu yang menyilaukan yang langsung kearah mata anak dapat menimbulkan rasa takut.
Anak Usia 4 Tahun
Anak akan mencapai puncak rasa takut yang jelas dari usia 4 – 6 tahun, terdapat pengurangan yang berangsur-angsur dari rasa takut, seperti gerak jatuh, suara, orang yang tidak dikenal.
Anak Usia 5-6 Tahun
Rasa takut pada umumnya karena rangsangan sakit. Faktor-faktor fantasi memegang peranan penting pada anak-anak usia 4 - 6 tahun, dapat dipergunakan sebagai alat untuk menguasai anak, misalnya permainan kedokter gigi.
Anak Usia 7 Tahun
Anak telah memperbaiki kesanggupannya untuk memecahkan rasa takut walaupun reaksinya sering berubah-ubah. Bantuan keluarga adalah penting mengatasi rasa takut. Dokter gigi dapat menerangkan apa yang dikerjakan sehingga rasa takut dapat diatasi. Dengan bertambahnya usia maka rasa takut pada anak dapat berubah-ubah dan bersifat individual.
Anak Usia 8-14 Tahun
Anak telah mengerti dan mempelajari keadaan yang kurang menyenangkan dan mempunyai keinginan untuk menjadi pasien yang baik. Mereka tidak suka pada orang yang memandang ringan sakitnya atau bujukan dari teman atau dokter giginya.
0 komentar:
Posting Komentar