Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur,
metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai
tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman
( pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen –
elemen atau pos – pos laporan keuangan ) perlakuan akuntansi terhadap suatu
kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya
tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang
dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan
praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis
). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang
satu dengan yang lainnya ( perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik
tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut
dijalankan ).
Dalam bab ini teori akuntansi akan membahas perlakuan –
perlakuan dan model – model alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah
– masalah yang dihadapi dalam praktik akuntansi. Praktik yang baik dan maju
tidak akan dapat dicapai tanpa suatu
landasan teori yang baik. Karena itu praktik dan profesi harus dikembangkan
atas dasar penalaran.
Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaaan dan penerapan
standar untuk menyusun seperangkat laporan keuangan. Dari sudut profesi atau
praktisi, akuntansi berkepentingan dengan aspek “bagaimana”. Prinsip Akuntansi
Berterima Umum / PABU ( generally accepted accounting principles / GAAP )
merupakan pedoman yang lebih luas dari pada standar akuntansi karena tidak
semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. PABU
berisi standar akunatansi ditambah dengan sumber – sumber acuan lain yang
didukung berlakunya.
Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan
tinggi. Akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang
praktik dan teori. Dengan demikian pendidikan akuntansi di perguruan tinggi
harus mampu mengubah praktik akuntansi yang dijalankan menjadi lebih baik.
Namun dalam kenyataannya, proses pengajaran di perguruan tinggi tidak selalu
dapat terlaksana karena berbagai faktor.
Peran Riset Akuntansi
Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat
dan memuaskan apabila terjadi interaksi antara tiga aspek yaitu : riset,
pengajaran, dan praktik.
Adapun gagasan – gagasan baru yang muncul untuk
pengembangan praktik harus merupakan bahan penelitian dan pembahasan di tingkat
akademik sehingga dihasilkan praktik – praktik alternatif yang dapat menjadi
solusi bila terjadi masalah dalam praktik.
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan merupakan proses terencana dan sistematis
yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan
menentukan teori, penngetahuan yang tersedia, konsep, metoda, teknik serta
pendekatan untuk menghasilkan suatu produk.
Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi
memanfaatkan pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan
akuntansi akan menjadi kekuatan pengarah dalam merekayasa akuntansi karena
tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan
produk yang dihasilkan.
Teori Akuntansi Sebagai Sains
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan
prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan
tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan
tujuan teori sendiri adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan
mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati ) dan memprediksi ( memberi
keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan besar kemungkinan merupakan
suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan terjadi ).
Jika pengertian tersebut diterapkan untuk akuntansi, maka
teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang
menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Oleh karena itu,
teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber
acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala – gejala atau peristiwa dalam
akuntansi.
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, maka apa
yang dibahas oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai,
koheren, universal, dan dapat diuji secara empiris.
Teori Akuntansi Sebagai
Penalaran Logis
Teori akuntansi disebut sebagai penalaran logis karena
dapat memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu (
baik menurut akuntansi atau menurut traadisi ) dan tentang struktur akuntansi
yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori
akuntansi menjadi teori akuntansi positif ( berisi pernyataan tentang suatu
kejadian, tindakan, atau perbuatan
seperi apa adanya sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan normatif
( berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau
buruk atau relevan atau tidak relevan dalam hubungannya dengan kebijakan
ekonomik atau sosial tertentu.
Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban apakah
sesuatu pernyataan itu benar atau salah
atas dasar ilmiah. Penjelasan normatif diarahkan untuk mendukung atau
menghasilkan kebijakan politik sehingga bersifat pembuatan kebijakan.
Aspek Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori
umum tentang tanda – tanda dan simbol – simbol dalam bidang lingustika ( bidang
kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata
atau ungkapan). Tanda atau simbol bhasa dan tata bahasa membentuk ungkapan
bahasa yang menjadi media komunikasi.
Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik ini menekankan pembahasan pada
masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda – tanda bahasa
akuntansi ( elemen statemen keuangan ) sehingga orang dapat membayangkan
kegiatan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pemdefinisian makna
elemen, pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan
pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah elemen sebagai salah satu atribut.
Teori Akuntansi Sintatik
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang
berorientasi untuk membahas masalah – masalah tentang bagaimana kegiatan –
kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen –
elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol –
simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
Teori sintatik meliputi hubungan antara unsur – unsur
yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu
negara yaitu manajemen, entitas pelaporan, pemakai informasi, sistem akuntansi,
dan pedoman penyusunan pelaporan.
Teori Akuntansi Pragmatik
Teori ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi
terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini
membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah
yang berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks
pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik banyak berisi
pengujian – pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan
variabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang
berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati ( diebut premis ) ke
pernyataan khusus sebagai kesimpulan. Penalaran deduktif dalam akuntansi
digunakan untuk memberi penjelasan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan
akuntansi.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari
suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum
yang merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif
dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang
menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tersebut.
Pada praktiknya penalaran induktif dalam akuntansi tdak
dapat dilaksanakan terpisah dengan penalaran deduktif, karena kedua penalaran
tersebut saling berkaitan.
0 komentar:
Posting Komentar