Sifat – sifat bahasa :
- Sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang
harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya
- Mana suka karena unsur-unsur
bahasa dipilih secara acak tanpa dasar
- Ujar , karena bentuk dasar bahasa
- Manusiawi, karena dimanfaatkan manusia.
- Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi
timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
- Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan,
sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca.
- Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan
dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang
anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan,
pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.
- Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
- Alat untuk berkomunikasi dengan
sesama manusia.
- Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
- Alat mengidentifikasi diri.
- Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
- Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku
orang lain
- Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan
orang lain
- Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan
menemukan sesuatu
- Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia
imajinasi
- Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk
menyampaikan informasi
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan
pemerintah
- Alat pengembangan kebudayaan
- Fungsi Pemersatu, artinya
bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa
yang berbeda-beda
- Fungsi pemberi kekhasan, artinya
bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
- Fungsi penambah kewibawaan, penggunaan
bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise.
- Fungsi sebagai kerangka acuan, mengandung
maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa
Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni
oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa jurnalistik
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media
pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa cakapan
o Ragam bahasa pidato
o Ragam bahasa kuliah
o Ragam bahasa panggung
2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa teknis
o Ragam bahasa undang-undang
o Ragam bahasa catatan
o Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan
antarpembiacara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
Ragam bahasa resmi
Ragam bahasa akrab
Ragam bahasa agak resmi
Ragam bahasa santai
dan sebagainya
Ciri – ciri ragam bahasa baku :
- kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang
relatif tetap dan luwes.
- Kecendekiaan, sanggup mengungkap proses pemikiran yang rumit
diberbagai ilmu dan tekhnologi
- Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang dipergunakan dalam:
- komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi,
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan peristilahan
resmi, perundang-undangan, dan sebagainya.
- wacana teknis, yakni dalam laporan
resmi dan karangan ilmiah.
- pembicaraan di depan umum yakni
dalam ceramah, kuliah, khotbah
- pembicaraan dengan orang yang
dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih tinggi status sosialnya dan
orang yang baru dikenal.
- Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten.
- Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya secara eksplisit dan konsisten.
- Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg.
- Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten (penggunaan urutan kata yang tepat).
- Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis).
- Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten.
- Pemakaian preposisi yang tepat.
- Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya.
- Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa Indonesia baku.
- Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD).
- Pemakaian peristilahan resmi.
- Pemakaian kaidah yang baku
Goeller (1980) mengemukakan bahwa ada tiga krakteristik bahasa tulisan yaitu acuracy, brevety, claryty (ABC).
- Acuracy (akurat)
adalah segala informasi atau gagasan yang dituliskan dapat memberi
keyakinan bagi pembaca bahwa hal tersebut masuk akal atau logis.
- Brevety (ringkas)
yang berarti gagasan tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena
tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang, seluruh kata yang
digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
- Claryty (jelas)
adalah tulisan itu mudah dipahami, alur pikirannya mudah diikuti oleh
pembaca. Tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar